I. PENDAHULUAN
Selama
ini penggunaan istilah Gerakan Pramuka,
Kepramukaan dan Pramuka, nampak masih digunakan secara tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan
pengertian sebenarnya.
- Gerakan
Pramuka, adalah nama organisasi
pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga yang menggunakan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
- Kepramukaan,
adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
- Pramuka,
adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari anggota muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan
anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina
Pramuka, Pembina Profesional, Pamong
SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota
MABI, Staf Karyawan Kwartir, Mitra)
II. MATERI POKOK
1. Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
ahklak dan budi pekerti luhur.
2. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang
menggunakan outdoor activity /
kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan mempunyai dua
nilai, yaitu :
a. Nilai
formal, atau nilai pendidikannya yaitu
pembentukan watak ( character building ).
b. Nilai
materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.
3. Kepramukaan
berfungsi sebagai:
a. permainan
(game) yang menarik menyenangkan dan
menantang serta mengandung pendidikan bagi peserta didik.
b. pengabdian
bagi anggota dewasa.
c. alat
pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi Masyarakat.
4. Kepramukaan
merupakan pelengkap pendidikan di lingkungan sekolah dan pendidikan di
lingkungan keluarga, untuk mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi
oleh kedua lingkungan pendidikan tersebut. Disamping itu kepramukaan
mengembangkan pengetahuan, minat dan
bakat yang dimiliki peserta didik.
5. Kepramukaan
sebagai proses pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara kreatif, rekreatif
dan edukatif dalam mencapai sasaran dan
tujuannya. Kegiatan harus
dirasakan oleh peserta didik sebagai suatu yang menyenangkan, menarik,
menantang dan tidak menjemukan, sehingga diharapkan pada peserta didik akan
berkembang kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
rasa sosial, spiritual dan emosionalnya.
6. Sifat
kepramukaan:
a. Terbuka:
dapat didirikan seluruh Indonesia dan diikuti oleh warga Negara Indoneisa tanpa
membedakan Suka, ras dan agama
b. Universal : tidak terlepas dari idealisme prinsip dasar
dan metode kepramukaan sedunia.
c. sukarela,
artinya tidak ada unsure paksaan, kewajiban dan keharus untuk menjadi anggota
Gerakan Pramuka
d. patuh
dan taat terhadap semua peraturan dan perundang-undangan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
e. non
politik:
1) buka
organissi kekuatan social politik dan bukan bagian dari salah satu dari
kekuatan organisasi sosial politik.
2) semua
jajaran Gerakan Pramuka tidak dibernarkan ikutserta dalam kegiatan politik
praktis.
3) secara
pribadi anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi anggota organisasi kekuatan sosial
politik.
7. Kepramukaan
dalam kegiatan haruslah memperhatikan 3 pilar kepramukaan ialah :
a. modern :
selalu mengikuti perkembangan
b. asas
manfaat : kegiatan yang memperhatikan
manfaatnya bagi peserta didik.
c. asas
taat pada kode kehormatan, sehingga akan dapat mengembangkan watak/karekternya.
8. Dalam
kegiatan kepramukaan selalu terjalin 5 (lima)
unsur terpadu, ialah :
a. Prinsip Dasar Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka
d. Motto Gerakan Pramuka
e. Kiasan Dasar Kepramukaan
III. PENUTUP
Untuk
menyusun kegiatan kepramukaan para Pembina Pramuka hendaknya mamahami dengan
sungguh-sungguh apa dan bagaimana kepramukaan itu dan memahami pula apa yang
diinginkan para peserta didik sehingga akan terjadi proses pendidikan yang
menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART
Gerakan Pramuka (Kepres
RI No. 24 Th 2009, dan Kep Ka. Kwarnas No.203 Tahun 2009), Kwarnas.
Jakarta, 2009.
2. Mutahar,
HS. Back To Basic. Kwarnas. Jakarta.
3. De
Porter, Bobby - & Mike Hemacki. Quantum
Learning
4. Goleman,
Daniel. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai
Puncak Prestasi. Gramedia = Pustaka Utama. Jakarta, 1999.
5. Scouting An Educational System. WSB.
Geneva.
6. Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka.
Kwarnas. Jakarta, 1999.
7. Joko
Mursitho, Pembina Pramuka Sebagai Penebar
Nilai-nilai Sumpah Pemuda- Seminar Sumpah Pemuda tahun 2008,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar