Selasa, 03 Januari 2012

KEPENGGALANGAN




I.     PENDAHULUAN
Penggalang adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 11 – 15 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok.

Formasi barsan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan penggalang adalah berupa “angkare”, di mana Pembina berdiri di depan pasukan di bagian tengah di sebelah kiri bendera (tiang bendera berada di kanan Pembina). Hal ini  member makna bahwa di dalam penggalang, porsi terbesar adalah “ing madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan, sedangkan porsi “ing ngarsa sung tulada dan tut wuri handayani porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa penggalang mulai diperkenankan melihat dunia luar melalui cerminan kepribadian Pembina-nya.

KESIAGAAN


I.     PENDAHULUAN
Siaga adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 07 – 10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum  dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia” di mana terdapat ayah, ibu dan paman serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.