Gerakan
Pramuka dalam usahanya untuk mencapai tujuannya, berusaha meningkatkan mutu dan
jumlah anggotanya. Salah satu usaha itu adalah meningkatkan mutu dan jumlah
pembina pramuka, yang akan melaksanakan tugas mambina peserta didik di satuannya
masing - masing.
Guna menunjang keberhasilan usaha tersebut, perlu
diselenggarakan berbagai macam kursus untuk para pembina pramuka, andalan,
pelatih staf kwartir dan lain-lainnya. Sebagai bahan rujukan kursus utuk
mengikuti kursus tersebut, disususnlah bahan-bahan kursus, termasuk penyusunan
naskah makalah ini. Dengan membaca dan mempelajari makalah ini kemudian medalami dan
mencoba menghayatinya dalam kursus atau pendidikan informal lainnya diharapkan
usaha gerakan pramuka tersebut di atas dapat lebih berhasil.
Dalam makalah ini saya tuliskan tentang :
1. Kepramukaan
2. Gerakan
Pramuka dengan perkembangannya, antara lain mengenai
a.
Dasar dan organisasinya.
b.
Tugas pokok, fungsi dan
tujuannya.
c.
Usaha-usaha untuk mencapai
tujuannya, dan sebagainya.
3. Prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan dan sistem among yang merupakan cara yang
digunakan untuk memina peserta didik dalm gerakan pramuka.
4. Pola
umum gerakan pramuka yang merupakan pola kerja seluruh unsur gerakan pramuka
untuk bersama-sama mencapai tujuan gerakan pramuka.
5. Visi
dan misi Gerakan Pramuka, Revitalisasi Gerakan Pramuka dan Penjabaran Dasa
Dharma dalam kehidupan sehari - hari, sebagai usaha untuk membentuk manusia
indonesia yang berkepribadian, berwatak luhur, yang kuat dan sehat jasmani dan
rohaninya, sehingga menjadi warga negara republik indonesia yang berjiwa
pancasila, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat,
bangsa dan negara.
Penjelasan yang serba singkat dan hanya
merupakan garis besar atau pokok pokok masalah saja; masih perlu di beri
penjelasan lebih lanjut, dengan contoh-contoh nyata, berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan para pelatih yang menjelaskan bahan kursus tersebut. Juga dengan
diskusi dan bertukar pengalaman antar para pembina pramuka atau peserta kursus
lainnya, maka semua pihak yang bersangkutan akan mamperoleh tambahan
pengetahuan, pengertian dan pengalaman.
Yang penting adalah bahwa pembina pramuka tidak
hanya memiliki pengetahuan yang kami uraikan di atas saja, melainkan juga
memahaminya secara mendalam, menghayatinya, dan mampu mengembangkan dan
menggunakannya untuk membina peserta didik, menuju ketercapainya cita-cita
gerakan pramuka.
II. KEPRAMUKAAN
A. SEJARAH
KEPANDUAN
Kepanduan telah berkembang pesat
lebih dari 140 negara di dunia. Oraganisasi-organisasi Kepanduan internacional
adalah organisasi yang independen tetapi bisa bertemu setiap dua tahun sekali
dalam Boy Scout World Conference. Biro Kepanduan sedunia (The Boy Scout World
Bureau) berada di Jenewa, Swizerland, berfungsi sebagai Sekretariat Organisasi.
Boy Scout, Gerakan internasional
yang bertujuan untuk meningkatkan karakter anak – anak dan remaja dan melatih
mereka untuk dapat bertanggung jawab di masa dewasa nanti. Gerakan ini bermula
di inggris di tahun 1907 oleh Sir Robert Baden-Powell, yang program – program
dasar gerakannya di ilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu
terbentuk: Son of Daniel Boone, didirikan oleh Daniel Charter
Beard seorang naturalis-illustrator, dan Woodcraft Indian, yang dipelopori oleh Ernest
Thompson seton seorang penulis inggris kelahiran Kanada.
Kepanduan telah berkembang pesat
lebih dari 140 negara di dunia. Oranisasi-organisasi kepanduan internasional
adalah organisasi yang independen tetapi bisa bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scouts World Conference.
Biro Kepanduan Sedunia (The Boy Scouts World Bureau) berada di Jenewa,
Swizerland, berfungsi sebagai sekretariat organisasi. Kegiatan pertemuan besar
internasional, yang disebut Jambore, dilaksanakan setiap empat tahun sekali.
Sejak dibentuk oleh Sir Robert
Baden-Powell di Inggris, maka berdiri organisasi- organisasi kepanduan di
banyak Negara, seperti di Amerika Serikat pada tahun 1910. Setiap pandu
mengucapkan sumpah pandu, dan berusaha menjadi seorang yang “kuat jasmaninya,
kuat mentalnya, dan bermoral baik.” Gerakan kepanduan tidak bersekte dan tidak
mempunyai hubungan khusus dengan dinas militer atau kepentingan politik
tertentu.
Organisasi kepanduan adalah kegiatan
yang paling banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka. Berkemah adalah
merupakan program tetap organisasi, yang terkandung di dalamnya program
konservasi alam, kehutanan, pertanian dan aksi sosial dan bakti pada
masyarakat. Sebagai contoh, selama Perang Dunia Dua (1939-1945), The Boy Scouts
berpartisipasi dalam banyak kegiatan sipil. Program- program lainnya antara
lain meningkatkan keterampilan dalam pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan, berenang,
pertolongan pertama, bersemboyan, dan aktifitas lainnya. Motto para pandu
adalah “Be Prepared”.
Jadi, apakah kepramukaan itu?
Menurut Lord Baden Powell (terjemahan) yaitu : “Kepramukaan itu bukanlah suatu
ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-
ajaran dan naskah - naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu
permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang Dewasa dan anak-anak
pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan Kakak beradik, membina
kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan
bagi yang membutuhkannya”.
Dari penjelasan Baden-powell
tersebut, kita akan dapat mengambil maknanya, yaitu: Kepramukaan adalah suatu
permainan yang mengandung pendidikan. Pendidikan apa? Banyak para pembina yang
telah melupakan “hal yang paling mendasar”, bahwa faktor pembinaan watak
(mental) adalah yang harus dan sangat diperhatikan.
Dengan “pembangunan karakter” (Character Building), Gerakan
Pramuka dapat memberikan sumbangan positif terhadap negara dengan penyemaian
benih-benih calon pemimpin yang patriotis.
B.
PENGGUNAAN ISTILAH DALAM GERAKAN PRAMUKA
Selama ini penggunaan
istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka serta iastilah yang lain,
nampak masih digunakan secara tumpang tindih, sehingga mengaburkan pengertian
yang sebenarnya :
-
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi
yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang menggunakan prinsip dasar dan metode
kepramukaan.
-
Pramuka adalah warga negara
Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya
Pramuka dan Darma Pramuka yang
terdiri dari peserta didik, sedangkan anggota
dewasa disebut sebagai Pembina Pramuka.
-
Kepramukaan adalah segala aspek
(kegiatan) yang berkaitan dengan pramuka.
-
Pendidikan Kepramukaan adalah
proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
-
Gugus Depan adalah satuan
pendidikan dan satuan organisasi terdepan
penyelenggara pendidikan kepramukaan.
-
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik, melatih, dan memberikan
sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan.
-
Satuan Komunitas Pramuka adalah
satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara
lain profesi, aspirasi, dan agama.
-
Satuan Karya Pramuka adalah satuan
organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai
anggota muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di
bidang tertentu.
-
Gugus Darma Pramuka adalah satuan
organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk memajukan gerakan pramuka.
-
Kwartir adalah satuan organisasi
pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan
wilayah.
-
Majelis Pembimbing adalah dewan
yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi gerakan pramuka.
-
Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut
Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
-
Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati
atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
-
Menteri adalah menteri yang membidangi urusan
pemuda.
C.
LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA
Pancasila
Sebagai Landasan Hukum Negara.
Falafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan
nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi
landasan dasar dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia
maupun pembangunan fisik.
Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada
jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari system
pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas
baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan
ketrampilan.
Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada
tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional
Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat
menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu
mengisi kemerdekaan Indonesia.
Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai
Landasan Hukum diatur berdasarkan :
1). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
2). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan
Kepanduan Pradja Muda karana
3). Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka
Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan
landasan Gerak setiap aktifitas dalam menjalankan Organisasi dan manajemen di
Gerakan Pramuka.
D. ORGANISASI
Keanggotaan
Gerakan Pramuka bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan dari orang lain
1) Anggota Gerakan Pramuka
adalah warga negara Republik Indonesia yang terdiri atas:
a. Anggota biasa :
1) Anggota muda : Siaga,
Penggalang dan Penegak dan Pandega
2) Anggota Dewasa :
Pembina Pramuka, Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina
Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu
Andalan, Anggota Majelis Pembimbing
b. Anggota kehormatan: orang-orang yang bersimpati dan
berjasa kepada Gerakan Pramuka
2) Warga negara asing
dapat bergabung dalam suatu gugusdepan sebagai anggota tamu.
E. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TUJUAN GERAKAN
PRAMUKA
1). Tugas Pokok
Gerakan Pramuka mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa
agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan
mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
2). Fungsi
Gerakan Pramuka berfungsi
sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga,
dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem
Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan
Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
3). Tujuan
Gerakan Pramuka mendidik
dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual,
emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi:
a. manusia berkepribadian,
berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang:
(1) beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi moral
(2) tinggi kecerdasan dan mutu
keterampilannya
(3) kuat dan sehat jasmaninya
b. warga negara Republik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.
F. SIFAT
KEPRAMUKAAN
Kepramukaan
mempunyai sifat :
1.
Nasional : Penyelenggaraan
kepramukaan untuk kepentingan nasional/bangsa dengan menggunkan “Sistim Among”.
2.
Internasional : Dalam kepramukaan
dikembangkan rasa bersaudara dengan sesama Pramuka di dunia, dengan sasaran
akhir terciptanya perdamaian dunia.
3.
Universal : Semua Organisasi
Pramuka di dunia menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan,
yang merupakan cirri khasnya.
G. TIGA PILAR KEPRAMUKAAN
Kepramukaan dalam kegiatannya haruslah memperhatikan 3
pilar kepramukaan ialah :
a. Modern : Selalu
mengikuti perkembangan.
b.
Asas Manfaat (useful) : Kegiatan
yang memperhatikan manfaatnya bagi peserta didik.
c.
Asas taat pada kode kehormatan
(Faith Full), sehingga akan dapat mengembangkan watak/karakternya.
Didalam
berproses /bergiat memperhatikan lima
unsur terpadu, ialah :
a.
Prinsip dasar kepramukaan
1.
Iman dan taqwa kepada Tuhan YME.
2. Peduli terhadap bangsa,
negara, sesama manusia dan alam serta isinya.
3.
Peduli terhadap diri sendiri
4.
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
b.
Metode Kepramukaan
Cara memberikan pendidikan watak kepada peserta
didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang,
yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik.
Metode kepramukaan merupakan cara belajar
progresif melalui :
a.
pengamalan kode kehormatan.
b.
Belajar ssambil melakukan.
c.
System kelompok.
d.
Kegiatan yang menantang dan mengikat serta
mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik.
e.
Kegiatan di alam terbuka.
f.
System tanda kecakapan.
g.
System satuan terpisah untuk putera dan puteri.
c.
Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai
akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena
orang tersebut tahu akan harga dirinya.
Kode kehormatan Pramuka adalah suatu norma
dalam kehidupan pramuka yang merupakan ukuran atau standart tingkah laku
Pramuka di masyarakat.
Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan
ketentuan moral Pramuka, kode kehormatan Pramuka terdiri dari “SATYA PRAMUKA
DAN DHARMA PRAMUKA”. Satya Pramuka merupakan janji pramuka sedangkan Dharma
Pramuka merupakan ketentuan moral Pramuka.
d.
Motto Gerakan Pramuka, merupakan motto tetap
dan tunggal bagi Gerakan Pramuka. Yang berbunyi “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN”.
e.
Kiasan dasar kepramukaan ialah alam pikiran
yang menghadap kiasan/gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar
belakang suatu kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik mersakan ikut
terlihat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.
Kiasan dasar kepramukaan bersumber pada :
- Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.
- Budaya Bangsa Indonesia.
III. Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal
tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang
tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka
yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan
sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972. Bentuk dan Arti Kiasan Bentuk
lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang
gerakan pramuka :
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan
cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama,
yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota
pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan
yangbagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar
tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang
membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia
berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan
merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni
yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam
tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang
berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan
nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna
mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung
atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah
manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan
tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan Lambang Lambang gerakan pramuka
dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda
pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai
alat pendidikanuntuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka
sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
Gambar
lambang gerakan pramuka
IV. VISI
DAN MISI GERAKAN PRAMUKA
VISI
“Gerakan
Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum
muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda
Yang
dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu
dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan
prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat
indonesia.
2. Membina
anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq)
serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa
semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus
dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti
perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot
pembangunan yang memiliki jiwa bela negara
Gerakan
pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga
diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa
perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan
negara.
4. Menggerakkan
anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap
masalah-masalah kemasyarakatan.
Hal ini
dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode
kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap
terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
V. Kiasan
Dasar
(1)
Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu
unsur terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkanuntuk mengembangkan imajinasi,
sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan
keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan
merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan
kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
(2)
Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk
mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan
serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan
anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
Pelaksanaan Kiasan Dasar Dalam Gerakan
Pramuka ;
No
|
Satuan/Golongan/kegiatan
|
Nama
|
Kiasan
dari
|
1
|
Kantor Pusat Kegiatan
|
Kwartir
|
Markas
|
2
|
Pramuka Usia 7 – 10 th
|
Siaga
|
Perjuangan Budi Utomo (1908) untuk men Siagakan rakyat.
|
3
|
Pramuka Usia 11 – 15 th
|
Penggalang
|
Perjuangan para pemuda INDONESIA dalam men GALANG persatuan dan
kesatuan bangsa(1928).
|
4
|
Pramuka Usia 16 – 20 th
|
Penegak
|
17 Agustus 1945 di Tegakkanlah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
|
5
|
Pramuka Usia 21 – 25 th
|
Pandega
|
Setelah merdeka kita Pandegani pembangunan.
|
6
|
Satuan Pramuka Siaga
|
- Barung
- Perindukan
|
Tempat penjaga rumusan.Bangunan.
|
7
|
Satuan Pokok Penggalang
|
-
Regu
- Pasukan
|
-
gardu, pangkalan untukmeronda.
-
Tempat suku berkelompok.
|
8
|
Satuan Gerakan Penegak
|
- sangga
|
- rumah kecil untuk menggarap sawah/
lahan.
|
9
|
Satuan Pramuka Pandega
|
- racana
|
- pondasi, alas tiang nampak atap.
|
VI. Sistem among
(1)
Pendidikan
dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan anggota muda
dan anggota dewasa muda menggunakan sistem among.
(2)
Sistem
Among berarti mendidik anggota GerakanPramuka menjadi insan merdeka jasmani,
rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan
pentingnya bermitra dengan orang lain.
(3)
Sistem
among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing
ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b. Ing
madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c. Tut
wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik
ke arah kemandirian.
(4)
Dalam
melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a.
Cinta
kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan,kesederhanaan, kesanggupan
berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab
terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan
hidup, sertabertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(5)
Hubungan
anggota dewasa dengan anggota muda dan anggota dewasa muda merupakan hubungan
khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda
dan anggota dewasa muda secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
(6)
Anggota
Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin
kepada anggota dewasa muda, sedangkan anggota dewasa secara kemitraan memberi
semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
VII. Kode Kehormatan
(1) Kode Kehormatan Pramuka
yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut
Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip
Dasar Kepramukaan.
(2)
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji
yang disebut Satya adalah :
a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh
seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b.
Tindakan pribadi untuk mengikat diri
secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri
guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
lingkungannya.
(3)
Kode
Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah :
a. Alat
proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang
mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai
yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai
tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki
rasa kebersamaan dan gotong royong;
d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka,
dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
(4)
Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya
Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan
Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi.
(5)
Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan
Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan
jasmaninya.
VIII. REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
LATAR BELAKANG
Adanya kemunduran Gerakan
Pramuka, yakni :
1. Eksistensi dan peran
Gerakan Pramuka yang semakin berkurang.
2. Keterlambatan
menyesuaikan diri atas berbagai perubahan yang terjadi.
PENGERTIAN
Revitalisasi Gerakan
Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis,
berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan tugas
pokok Gerakan Pramuka serta memperkokoh eskistensi organisasi Gerakan Pramuka.
HAKEKAT
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
1. Eksis dan hidup
dinamis.
2. Keseimbangan dengan
tetap mempertahankan tradisi yang baik (back to basic), disamping melakukan
inovasi
3. Berdayaguna dan disukai kaum muda
TUJUAN
REVITALISASI
- GP dapat diterima dan diminati oleh kaum muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi.
- GP dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum muda
- GP dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan melaksanakan kegiatannya secara cerdas dan gemilang dapat membantu menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah kaum muda
- GP dapat diterima sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan bela negara
MODAL DASAR REVITALISASI
1. Legalitas :kepres no
238 th 1961,
2 Kepres no 104 th 2004 ,
3. Keputusan Kwarnas no 086 th 2005 ,
4. Sambutan presiden ri tgl 14 agustus 2006 ,
5. Strategy for scouting th 2002
6. Visi dan misi , strategi , rentra
7. Program kerja Gerakan
Pramuka.
KONDISI KAUM MUDA DAN GERAKAN
PRAMUKA SAAT INI
- Meningkatnya jumlah kaum muda yg tidak bisa melanjutkan pendidikan, terlibat kriminal, pengguna nafza, melakukan hubungan seksual yang tidak syah menurut agama, melakukan aborsi, melakukan tindak kekerasan, perkelahian dan tawuran.
- Jumlah anggota Gerakan Pramuka kurang lebih 21.000.000 orang
- Mayoritas anggota GP belum menghayati sistem nilai gp, pengurus dan organisasi GP tidak aktif dan jarang berkarya serta gugus depan GP tidak menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sebagaimana mestinya
- Sistem GP belum dapat diterapkan dengan seksama
- Kendala yang dihadapi : infrasturktur dan manajemen GP belum terbarukan sesuai dengan perubahan lingkungan strategis, penerapan prinsip dasar kepramukaan belum dilakukan secara konsisten dan terus menerus, pembinaan anggota dewasa belum dilakukan dengan baik, kerjasama kemitraan belum dilakukan secara maksimal dan dasar hukum GP belum cukup kuat.
PEMIKIRAN DASAR REVITALISASI
GERAKAN PRAMUKA
- Perkuat Gerakan Pramuka sebagai Wadah pembentukan kader bangsa
- Raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas
- Ajak kaum muda meningkatkan semangat bela negara
- Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan
- Utamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya
- Kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
- Amalkan Satya dan Darma Pramuka
LANGKAH 2 STRATEGIS R
EVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
- Memperkuat kepemimpinan dan manajemen kwartir di semua jajaran
- Merapatkan barisan Pembina Pramuka, Pelatih Pembina dan Andalan serta Majelis Pembimbing
- Mengaktifkan Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega sebagai media penguatan sesama dan antar kelompok sebaya gugus depan
- Memantapkan penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, Sistem Among dan Metode Kepramukaan.
- Mengutamakan program peserta didik yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara
- Memperkokoh kemitraan dan dukungan sumberdaya dari semua komponen bangsa
- Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
SASARAN REVITALISASI
- Sumber Daya Manusia (SDM) : Peserta Didik, Pembina, Pelatih Pembina ,Pamong, Instruktur dan Pimpinan Saka, Staf Sekretariat, Anggota Dewasa.
- Organisasi : Mekanisme kerja, struktur dan personil, daya kerja, kerjasama.
- Motode Pendidikan : Kurikulum, Silabus, sistem penyampaian materi pendidikan, pembinaan dan permainan serta fasilitas pendukung.
- Materi Pendidikan : Pendalaman jenis kegiatan/permainan, pengembangan kreatifitas materi pembinaan/permainan, pengkajian materi pendidikan bagi Pembina dan Pelatih Pembina.
KEGIATAN
KEPRAMUKAAN SEBAGAI DUKUNGAN TERHADAP REALISASI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
- Pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi
- Seleksi calon pemimpin, latihan dan regenerasi kepemimpinan
- Penyertaan kaum muda dalam pengambilan keputusan
- Penyelenggaraan temu giat secara berkala
- Pertukaran peserta didik di dalam dan luar negeri
- Penyertaan peserta didik dalam acara kenegaraan
- Penumbuh kembangan Gugus Depan Wilayah
- Pengembangan permainan edukatif, kreatif, menantang, menarik dan bermanfaat
- Penyelenggaraaan pendidikan bela negara
- Realisasi karya nyata
- Penyelenggaraan program Pramuka Peduli
- Pembentukan Tim Penanggulangan Bencana
- Penyelenggaraan kegiatan usaha
- Pembangunan kerjasama kemitraan
INDIKATOR KEBERAHASILAN
REVITALISASI
- Pembina semakin professional membimbing Peserta Didik dan kuantitasnya memadai
- Pelatih Pembina kuantitas dan kualitasnya cukup
- Peserta Didik semakin antusias dan aktif mengikuti pendidikan kepramukaan
- Pamong dan Instruktur Saka semakin aktif membina dan melatih
- Dana operasional kegiatan kepramukaan kwartir semakin memadai
- Sarana dan prasarana semakin lengkap
- Kejasama kemitraan semakin banyak dilakukan
- Masyarakat antusias membentuk Gugus Depan Wilayah
- Kwartir dan gugus depan semakin efisien dan efektif dalam melaksanakan kegiatan
- Bakti masyarakat semakin banyak dilakukan
IX. POKOK POKOK PENJELASAN DAN PENJABARAN DASA
DARMA
Pokok-pokok Pengertian
1. Dasadarma
adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang
harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi
manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang
Mahaesa.
2. Republlik
Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena
itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam
kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma
yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
PENJELASAN
MASING-MASING DARMA
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang
tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan
yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam
Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam
hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam
Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku
ataupun sikapnya,
Atau
dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di
dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh
karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi
penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam,
antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan
meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan
kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa
Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah
keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat,
Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag
Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup,
berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan,
mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang
tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan
segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana
Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang
dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang
menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap
pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini
kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari
kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan
sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para
Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan
adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau
sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab
pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau
dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus
segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan
kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat
mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha
Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu
bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini
menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah
sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada
yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal
segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam
alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami
kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat
sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat
Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami
apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya
bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang
dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah
mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada
Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada
Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti,
dan akhlak.
Moral,
budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan
tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame
makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi
cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau
membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur
takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak
terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang
tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga
menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya.
Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung
unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang
hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan
sebagainya,
Akhlak terhadap sesama makhluk Tuhan mengandung
unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi:
memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri
dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak,
lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure
budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang
mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,
dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka
sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu
diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau
hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret
dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka,
apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan
dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena
itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan
ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan
bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama
ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara
atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah
terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala
macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti
tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap
hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret
dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan
lain.
Sebagai
Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh,
adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan
dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya
tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya
dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya
terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya,
mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan
kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam
kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia
dan tabah.
Kalau
anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi
pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya,
akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini
tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari
besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a.
Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh
alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan
benda-benda alam.
Bumi,
alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan
manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola,
dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai
makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta
dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar
dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya
(benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia
dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian
benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena
hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang
perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di
samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan
yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi
pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta
pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying
apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya
manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang
terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan
bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa
pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar
manusia maupun antar bangsa.
Khususnya
sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun
dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan
darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia
yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha
meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan
memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan
dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun
raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah
kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat
dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap
binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang
untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang
mereka miliki.
1.Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari
perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak
mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan
seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati
lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa
inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang
oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian,
kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a.
Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai
seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang
baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan
menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat
bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan
jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur.
Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini,
bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu
sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka
untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati
lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah
Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan
mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di
Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada
kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang
benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan
membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
- Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
- Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
- Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
- Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar
iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
- Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
- Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
- Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a.
Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang
dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong
berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang
mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan
maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang
dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa
tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan
menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila sila kelima.
b.
Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan
tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua,
wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang
tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a.
Pengertian
1. Rajin
Manusia
dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal
budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan
belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik
diri.
Lebih-lebih
lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat,
maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang
dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa
tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap
manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal
itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat
mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia
itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk
itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia
bekerja sama.
Banyak
kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan
diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi
ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini
dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap
ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan
suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan
kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu
diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar;
mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk
belajar.
Belajar
selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan
kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2)
Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan,
dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan
disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik
atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus
berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan
tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian
yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai
mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih
berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang
diberikan pada Saudara.
Laksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a.
Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih
terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara
tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha
memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri
sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat
bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan
usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih
menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan
sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung
sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2)
Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku
seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri
(introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa
waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses
berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat.
Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan
terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan
yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan
penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup
dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag
lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja
juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
- Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
- Tidak ceroboh.
- Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
- Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
- Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
- Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
- Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
- Pengguna air tidak terbuang percuma.
- Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
- Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
- Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
- Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
- Membiasakan untuk menabung
- Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
8. Darma kedelapan: Disiplin,
berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti
paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin
berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk
bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan
ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak
secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai
manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan
pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur
diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan
kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup
sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka
itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah
maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa,
masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya,
harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak
sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas
suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena
perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan
suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya
adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah:
Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur,
yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n
terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya,
perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu
karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan
sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan
sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan
pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak
baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan
adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan
segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan
perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya,
bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka
tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada
hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah
dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung
perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari
pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu
berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan
keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan
dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut
siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak
luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan
pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap
yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga
timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan
berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan
menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan
ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi
dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang
jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup
yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran
dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam
perbuatan yang nyata.
5. Usaha
agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatan
DAFTAR PUSTAKA
Boy
Man, Ragam latihan Pramuka; Andri BOB Sunardi cetakan ke empat,2006
Buku
bahan serahan KMD Kwartir Cabang Ponorogo Tahun 2006
Buku
Panduan Membina, Kak Yuti
http://www.
pramukanet
PENGERTIAN GUGUSDEPAN
Gugusdepan, disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik
dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan
Pramuka sebagai peserta didik dan pembina Pramuka, serta berfungsi sebagai
pangkalan keanggotaan peserta didik.
1 komentar:
Casino Review - CasinoDMC
Is it safe to play in a casino, or if you are 고양 출장안마 looking for 이천 출장안마 a reputable gambling site? A full Casino 구미 출장샵 Review is what you 삼척 출장안마 need to know! You'll find 창원 출장마사지 it here!
Posting Komentar